Senin, 08 Februari 2016

Wisuda Emak



Tidak terbiasa menikmati acara-acara begini, membuat Emak tidak terlalu antusias untuk ikutan wisuda. Rasanya banyak sekali urusan yang lebih penting daripada sekadar ikutan wisuda. Perasaan 'riweuh' alias rempong kalau ikut wisuda, harus nyari baju lah, harus sewa studio photo lah, harus nyalon lah, malessssss....

Tapi pikir-pikir, what a loss.. kalau Emak ga punya moment to remember. Betapa membosankannya..
Jadi, dengan cara sesederhana yang Emak bisa, Emak ikutan wisuda.

Berangkat menuju Dipatiukur dengan sepeda motor shogun keluaran tahun 2006 berdua aja dengan Ayah. Selain karena anak-anak sekolah, undangan yang bisa masuk ke Aula juga hanya 2 orang saja. Niang sebenarnya bisa ikut, tapi kebayang padatnya manusia di Aula. Kasihan Niang, tak akan kuat dan sabar melewatinya.

Dengan kebaya murahan beli di BTC kemarin sore dengan Ayah, plus kosmetik menor ala-ala DIY, jadilah wajah Emak yang 'menyeramkan'. Setidaknya itu kata Imbo. Dia bilang, "sorry to say ya Bun, in my opinion.. dandanannya menyeramkan." Dan kami semua yang dengar terbahak bersama. Well said Son, tapi biarkan sajalah..

Ndilalahnya, kadar 'kemenyeramkannya Emak ga sebatas itu. Di pertengahan acara, softlens Emak bermasalah. Hari iti Emak baru ganti merk cairan pencuci softlens. Sepertinya Emak ga cocok dan alergi, mata jadi gatal dan memerah. Karena gak tahan, akhirnya Emak copot softlensnya. Jadi kebayangkan pas naik panggung, Emak dengan mata minus 4, berjalan dengan terbata-bata. Berdoa berharap semoga highheel 7 cm itu tidak mempermalukan. Bayangin gak, kalau  Emak kesandung, terus gedubrak-gedabruk panggungnya runtuh, dan Emak jatuh berguling-guling. Bisa jadi bahan bully-an seumur hidup kalau kejadian. Hiyyy.. membayangkannya saja Emak sudah merinding...

Alhamdulilah, walau dengan mata merah, semua berjalan lancar.
Akhirnya Emak wisuda juga!!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang