Selasa, 17 November 2015

Memetik Ilmu dari yang Muda

 I understand now, why the anti-aging cream is very very very expensive


 Alhamdulillah, ternyata ilmu itu ada dimana-mana. tinggal kita mau memetiknya atau tidak.
Minggu, 15 November 2015 kemarin, saya berkesempatan bertatap muka, berdiskusi dengan adik-adik berbakat dan berprestasi perwakilan dari 24 provinsi di Indonesia. Mereka adalah para pemuda Indonesia yang mengikuti program pertukaran pelajar yang diselenggarakan Kemenpora. Tema yang diusung tahun ini adalah industri kreatif dan negara yang dipilih adalah Korea Selatan (Korsel). Setelah melakukan homestay selama 10 hari di Korsel, sekarang giliran mereka baik pelajar dari Korsel dan pelajar dari Indonesia melakukan homestay di sini.
Bandung adalah kota yang terpilih sebagai tempat untuk dijadikan studi banding tahun ini. Selain karena Bandung dikenal sebagai kota kreatif, Bandung juga merupakan sister city dari Seoul (kok mereka tahu, kalau Bandung itu perempuan? Apa karena terdengar seperti Mba Ndung, gitu? #garukpalaadakutu). Menurut mereka di Seoul ada tempat yang dinamai "little bandung". Mereka juga bercerita bahwa ada tempat di Korsel yang diarsitekturi oleh Walikota Bandung yang tercinta, Kang Emil (#membanggakan). Kemudian mereka bertanya, apakah di Bandung pun ada tempat yang di dedikasikan untuk Seoul atau Korsel? Saya hanya bisa menggeleng tak yakin. Kalau melihat bahwa pemuda Bandung sedang demam K-Pop bukan tidak mungkin "little korea" juga ada di Bandung (I am sure of it because I'm one of the victims... salanghabnida: Lee Min Ho, Yoo Ah In, Jung Yong Hwa, Kim Woo Bin, Kim So Hyun, Kim Hyung Joong... wawawa #langsung ngelapiler).
Awalnya saya duduk disana disetting sebagai orang yang diwawancarai, ditanyai pendapat dan pandangannya tentang kreatifitas di Bandung. Namun, dasar tukang nyensus! kenapa ujung-ujungnya malah aku malah balik wawancara mereka. [Sayangnya pertanyaan yang aku ajukan tidak ada dokumennya (jadi ga ada bukti bila dimasukkan ke dalam DUPAK fungsional.. #nyengir). Tapi untungnya saya tidak perlu bertanya berapa gram MSG yang mereka konsumsi selama seminggu yang lalu (maaf, jiwa pencacah Susenasnya terlalu lekat #nyengirlagi)].
Pertanyaan pertama saya adalah:
1. Apa pandangan kamu setelah membandingkan Indonesia dan Korsel?.
Mereka menjawab:
Membanggakan!
Indonesia tidak kalah dari Korea Selatan. Indonesia itu kaya!
2. Apa yang membuat kalian optimis, Indonesia bisa maju seperti Korsel?
Umur kemerdekaan Indonesia dan Korsel hanya berselisih 2 tahun. Kondisi Korsel 20 tahun yang lalu, menurut foto-foto yang diabadikan disana, tidak lebih baik daripada kondisi di Indonesia. Sama buruknya, sama miskinnya. Jadi, kalau Korsel sekarang bisa maju, kenapa Indonesia tidak?
3. Menurut kalian apa yang membuat Korsel bisa 'duluan' maju ekonominya daripada Indonesia?
Mereka masih kuat menjungjung budaya yang berasal dari ajaran konfusius, yaitu chung (kesetiaan) dan hyo (rasa persatuan). Mereka dengan mudah mematuhi aturan jika aturan tersebut dibuat untuk kepentingan bersama.
Komentar dalam hati: Indonesia juga punya cuy! 1) Bhineka Tunggal Ika, 2) Sila ke-3 Pancasila. Masalahnya,dipraktekin apa nggak? Jangan-jangan inget artinya saja sudah syukur (#salambuatyangpernahbelajarPMP).
4. Apa komentar pelajar Korsel tentang Bandung?
Panas! (Whathhh?? Bandung sedang musim hujan sekarang, cuy! ). Maklum di Korsel saat ini sedang musim dingin, sehingga tubuh mereka merasakan perubahan cuaca yang cukup ektrem (syukurlah mereka tidak harus studi banding ke NTT (#ngelusdada_alhamdulillah).
Selain itu, macet!
Komen dalam hati: yeeee... bukan Bandung keles, kalau ga macet! bandung coret aja udah mulai dihapus coretnya kalau udah ngerasain macet mah. Jadi berbanggalah kalau daerah tempat tinggalmu jadi daerah macet #mulainampardirisendiri.
Menurut pelajar Korea, transportasi massa di Seoul difasilitasi dengan baik oleh pemerintah. Selain karena harganya mobil mahal, dengan adanya fasilitas yang baik orang Korea menjadi tidak terlalu 'merasa perlu' untuk selalu mengendarai kendaraan pribadi. Oleh karena itu, para pemuda harapan Indonesia ini pun optimis: Indonesia bisa membangun transportasi massa sebaik dan senyaman di Seoul (seraya mengucapkan aamiin dalam hati, kenapa tiba-tiba inget oknum DPR yang jadi broker MRT yah? #namparmukasendirilagi).
Daripada aku tambah ngelantur dan semakin intens untuk menampari diri sendiri, lebih baik saya cepat sudahi. Pokoknya diskusi kami cukup panjang, asyik dan seru. Diskusi itu berhasil membuahkan sesungging senyuman di bibir saya. mereka berhasil memupuk kembali optimisme di dada saya. Mereka mengingatkan saya pada quote Presiden pertama kita : "Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia".
Jadi, tidak perlu menunggu seluruh pemuda Indonesia lulus UN dulu, baru kita bisa maju! Karena yang dibutuhkan Soekarno hanya 10! Sedangkan pemuda Indonesia yang hebat saat ini bukan 10 tapi buanyakk!
Sayangnya waktu Soekarno berkata itu, saya belum lahir. Dan setelah saya tahu quote beliau tersebut saya terlanjur tua!. Lalu posisi saya dimana Pak Presiden???? (#dengarlahjeritanhatiiniyaTuhan)
Maaf saya tidak sanggup melanjutkan tulisan ini lagi. Saya tiba-tiba merasa sedih... (#peluklututdipojokkan)
Now I’m determining my 2016 resolution: buy anti-aging cream!.
Wassalam!

Senin, 16 November 2015

Bila saja debat bisa menyelesaikan masalah...

Berhentilah berdebat!
Debat itu terjadi saat kemauan kamu dan kemauan orang lain tidak sama.
Meskipun usaha menghilangkan ‘debat’ dari muka bumi sama seperti menghilangkan surga dan neraka di langit sana.
Otak manusia dipenuhi jutaan neuron. Jutaan neuron yang terkombinasi-permutasi (maksa biar keliatan orang statistiknya #nyengir) menciptakan hubungan yang unik untuk setiap manusia. Jadi, dunia ini dipenuhi manusia-manusia dengan jalan pikiran yang berbeda, hati yang berbeda, norma yang berbeda, makanan yang berbeda, bahkan nomor HP saja berbeda. Jadi, mungkinkah kamu berharap mereka punya pikiran yang sama dengan kamu?
Debat tidak bisa dihilangkan, tapi setidaknya kita bisa berhenti meributkan pilihan orang lain untuk berpendapat. Kamu pernah tahu ihwal istilah ‘debat kusir’?. Konon, ketika seekor kuda delman kentut, penumpangnya nyindir sang kusir, “Pak, kudanya masuk angin tuh!”. Dengan mengambil posisi defensif sang kusir langsung menyergah, “masuk angin dari mana? Yang namanya kentut dimana-mana juga keluar angin, bu.”.
Menurut kamu, siapa yang benar dan siapa yang salah? Apakah kamu pilih jawaban si kusir atas nama pembelaan pada ‘wong cilik?’, atau mendukung si penumpang karena kebetulan dia temen kamu? Dapat kamu bayangkan, kalau saja kedua orang tersebut tidak mau kalah, lalu berjuang mati-matian untuk mempertahankan pendapatnya masing-masing? Sudah pasti keributanlah yang terjadi. Tapi lalu apakah yang mereka ributkan bermanfaat bagi sang kuda? Ah, saya terlalu banyak bertanya hanya karena sebuah dongeng. Dongeng super pendek yang tidak penting, tapi berpotensi memicu percerai-beraian antar suku bangsa, agama, bahkan mungkin suami-istri (kayak jaman waktu pemilihan presiden kemarin #nyengir).
Jadi saundara-saudaraku, berhentilah berdebat.
Mau pasang bendera kek, mau engga kek, itu pilihan. Mau mengibarkan bendera setengah tiang kek, mau engga, terserah.
Toh, tidak perlu membelah dada abang biar adik percaya cintanya abang. Tidak perlu mencat muka dengan merah putih untuk menunjukkan bahwa saya cinta Indonesia. Tidak perlu pake baju biru ijo oranye, buat menunjukkan saya cinta data berkualitas. Tidak perlu pake baju, tas, sepatu, topi, kaos kaki, dan baju dalem oranye untuk membuktikan saya berkomitmen pada kesuksesan SE2016 (tapi kalau tanda cinta Persib mah harus beli kaosnya atuh ... xixi. Bukan ‘bobotoh’ kalau ga punya baju biru mah...hahaha #ngiklan).
Berempati pada tragedi Paris tidak berarti kita berhenti berempati pada Gaza. Mensyukuri langit biru dan udara segar yang kita hirup saat ini tidak berarti kita lupa penderitaan saudara-saudara kita yang dirundung asap. Memasak makanan lezat buat keluarga di rumah tidak berarti kita tidak solider dengan orang yang kelaparan.
Semua itu dari hati Bro!
Cinta bukanlah apa yang kamu katakan tapi apa yang kamu tunjukkan (cieee..).
Jadi saudara-saudaraku pesan moral note-ku kali ini adalah: Tolong, lain kali kalau naik delman tanya dulu kudanya masuk angin atau tidak. Biar tidak terjadi keributan di dunia maya, ok?!.
Salam dari orang yang terlalu lama takut untuk berkomentar. Peace!!!
#tidak berdebat tidak sama dengan tidak berpendapat
#pembaca yang cerdas akan berkomentar dengan cerdas
#hati-hati, orang akan tahu jumlah neuron yang terhubung di otakmu, lewat komentar-komentarmu

Kamis, 29 Oktober 2015

Oleh-oleh buat Dede

Ivan pulang ke Indo, tapi ga sama dedek dan anak-anak. Seperti biasa, shoping list dari dedek bererot panjang banget. Itung-itung di kilo ada 46 kg.

Hmm... sebelum berangkat ngampus Emak beresin dulu oleh-oleh, biar Ivan tinggal angkut.


Shoping list dedek:

2 kilos jengkols, 5 kilos krupuks, 4 kilos fried tempeh, buckets of spices, 8 packs of sambals, tons of momogies, pempeks, lempoks..bla bla blah...they will fly to #ruwais #abudhabi. It worth 46 kilos...xixi kapan lagiii..mumpung pulang kampung coy! #oleholeh buat dede


Sabtu, 17 Oktober 2015

Berdoa mulai..


Emak ada acara di Jatinangor dengan anak-anak MStat UNPAD 2014/2016. Ga boleh lupa setiap ngumpul begini, kita harus berdoa. Doa berjamaan semoga Allah mengabulkan dan memberi yang terbaik untuk kita  semua.


  • Untuk semua doa yang dipanjatkan... Untuk semua keburukan yang ingin dihindarkan...Untuk semua kebaikan agar didekatkan... #ayobilangamin #aamiin


Selasa, 15 September 2015

Belajar Animasi di BCCF





Awalnya Emak tahu ada 'kursus' animasi buat anak-anak di BCCF lewat facebook. Ketika ditawarin ikut, Abang Dika langsung mau. Ternyata yang ngajarin anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas animator gitu. Mereka berkomitmen untuk membagi ilmunya lewat wadah kreatif yang sudah dibangun Walikota  Bandung, BCCF.

Ternyata, karena judulnya belajar animasi buat anak-anak, yang daftar beneran anak-anak semua. Abang Dika yang sudah kelas 1 SMP ternyata anak paling besar, yang lain masih pada SD! 

Abang Dika sendiri tidak dari "0" belajar animasi. Selama ini Abang Dika memang sudah hobi ngutak-ngatik kompi. Walhasl, Abang banyak assist anak-anak yang lain. Imbo yang selalu ikut Emak nganter Abang, sebenarnya ingin ikutan juga. Sayangnanya, walau diperuntukkan untuk anak kecil, tapi tidak untuk anak sekecil Imbo juga. Walaupun secara skill Imbo juga sudah lumayanan, secara selama ini Imbo rajin ngepoin Abangnya. Setiap Abang bikin-bikin, Imbo suka ikut-ikutan. Tapi, karena biaya kursusnya ga murah juga, jadiiii cukup Abang yang kursus. Nanti, Imbo belajar ama Abang di rumah aja yahhh.. Hihi..

Biarpun ga murah, gapapa deh, yang penting Abang punya kesempatan mengenyam ilmu dari para profesional. Selqma ini dia selalu otodidak. Harapannya dengan ikut kegiatan seperti ini, Abang semakin termotivasi dan semakin tercerahkan. Biar anaknya ga kuper kayak Emaknya!


 Salam Emak!

 Nemenin abang belajar animasi 3D #bccf #dragon_fighter #selfiesunday

Senin, 14 September 2015

Imbo Belajar Desain Batik

Inget ga, waktu jaman masih sekolah kita disuruh gambar batik. Ga jauh-jauh yang digambar ya batik yang pake grid kotak-kotak gitu. Jadi pas Imbo bilang dapat tugas bikin batik, Emak ajarin cara klasik, karena Emak hanya bisanya itu.. hihi. Dan tantangannya lebih ke bikin grid yang rapi, secara mata Emak kan silindris gitu.

Merasa feel guilty deh, soalnya  di jaman sekarang dimana batik berkembang dengan sangat massive, Emak masih ngajarin yang jadul-suradul. Orang mah udah nyiptain batik fractal, Emak masih bikin batik ginian.

Walaupun sederhana dan jadul, Imbo bilang bikinnya ga mudah. Harus konsentrasi, kalau engga hasilnya ga bagus. Terus Imbo bilang, " bikin diatas kertas aja susah dan lama gimana di atas kain. Apalagi katanya kainnya harus diwarnain berkali-kali kalau ingin bagus." Imbo bilangnya sambil pasang tampang serius.Dianya manggut-manggut, sementara Emak hanya bisa tersenyum.

Emak tersenyum bahagia. Setidaknya walaupun lewat hal yang sederhana, Imbo sudah bisa memetik pelajaran dari apa yang dilakukannya.

Ternyata, segala sesuatu itu tidak selalu dinilai dengan apa yang dihasilkan di akhirnya, tapi juga pada apa yang bisa dipelajari selama prosesnya.


Well said son!

Minggu, 13 September 2015

Rayuan Gombal dalam Kaleng


Ayah baru pulang nih dari Ostrali, seminarin jurnal terbarunya. Udah dibilang ga usah bawa apa-apa. Emak kan seneng mentahannya aja... hahaha.

Tapi, dasar ga bisa dikasih tahu, tetep aja bawain kita oleh-oleh. Bawainnya ga jauh-jauh seputar coklat menyoklat. Tapi ngeliat oleh-oleh yang satu ini, kayaknya yang bikin mahal bukan coklat atau kalengnya deh.. yang bikin mahal itu rayuan gombalnya. Bikin baperrrr...     #eyaaa



  • Coklatnya enak, kata-kata yang ada dibungkusnya...bikin ge er...makasih ayah @aculmarucul

Kamis, 10 September 2015

Healing Garden

Why we should enjoy the nature?
Regardless of age or culture, humans find nature restorative. In one study, researchers Marcus and Barnes found that more than two-thirds of people choose a natural setting to retreat to when stressed. In another study, 95% of those interviewed said their mood improved after spending time outside, changing from depressed, stressed, and anxious to more calm and balanced. 

One school of thought holds that it is hardwired in our genes. Roger Ulrich, a leading researcher in healing gardens, summarizes it thus: "We have a kind of biologically prepared disposition to respond favorably to nature because we evolved in nature. Nature was good to us, and we tend to respond positively to environments that were favorable to us." #healing #nature



Emak Reuni SD!

Ceritanya Emak reunian ama temen-temen SD. Bahagianya...

Melalui 6 tahun bersama mereka di masa-masa terindah hidup Emak. Anak SD yang masih menikmati permainan, menjalani pertemanan yang tidak melulu diisi tawa tapi kadang juga tangis.

Sesekali mengingat cerita lucu yang tersemat dalam ingatan. Cerita dulu yang menyebalkan malah asyik jadi bahan pembicaraan.

Seriusan, Emak bahagia banget bisa merajut tali silaturahim lagi dengan mereka..

Tetiba Emak ingin bersenandung manjahhh..

".. kemesraan ini, janganlah cepat berlalu..."



Ayooo... Emak yang mana yaaa??

Minggu, 23 Agustus 2015

Pertemanan yang Membahagiakan



Emak dan Ayah sama-sama orang yang kuper dan kurang luas pergaulannya. Buktinya kami berjodoh karena satu kampus, satu kantor pula. Jadi, teman Ayah ya teman Emak juga. Dunianya itu-itu saja!

Tapi, belakangan Ayah punya banyak teman baru. Salah satu teman baru Ayah adalah kang Tatang dan istri. Ayah berkenalan dengan beliau-beliau karena satu kampus di Groningen. Emak belum pernah ketemu dan belum pernah ngobrol langsung dengan mereka. Tapi, Emak yakin mereka orang baik.

Suatu hari, Emak dapat kiriman foto candid ini dari teman yang sama-sama di Groningen. Ayah yang baru balik dari Indonesia dicegat ama kang Tatang dan istri. Kata Ayah, mereka nyegat karena kangen banget ama Ayah. Wah, hati Emak langsung terasa hangat. Membahagiakan punya pertemanan itu. Teman yang tidak hanya datang  ketika 'ada maunya, teman yang tidak harus selalu punya alasan untuk menyapa.

#heartwarming

Senin, 18 Mei 2015

Been There:


Aku Menghiburmu Sesederhana yang Aku Tahu..



Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.

[HR Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari (orang Bukhara) dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907]

Hari ini ada beberapa kejadian yang mengingatkan aku tentang “meluruskan niat”. Mengingatkan aku akan kisah dua tahun yang lalu, saat suamiku mencoba menenangkan aku dengan hadist ini. Ketika aku kecewa, gagal mendapatkan yang aku mau. Lalu suamiku berkata, “mungkin niatmu yang membuat Allah kurang berkenan untuk mengabulkannya. Bukankah disaat yang bersamaan kamu berdoa memohon yang terbaik?”

Aku mengangguk, masih dalam perasaan kecewa.

“Jika kamu sudah memohon agar Allah memilihkan yang terbaik untukmu, maka berhusnudzonlah bahwa ini yang Allah pilihkan untukmu. Bersyukurlah, Allah tidak mengijabah doamu yang hanya berdasarkan nafsu duniawi. Allah Maha Tahu, dia tahu yang terbaik untukmu. Allah Maha Pengasih pasti dia memberikan ganti yang lebih baik untuk membayar kekecewaanmu saat ini.”

Bohong kalau aku bilang saat itu juga kekecewaan dihatiku langsung sirna. Setidaknya hatiku lebih tenang. Mengingat Allah adalah jalan keluar terbaik...  "hasbunallah wanikmal wakil, nikmal maula wanikman nasir"  "Cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami."


##Hari ini aku menghibur teman dalam kesedihan yang sama dengan apa yang aku alami dua tahun yang lalu.
Friend, I can’t say nomore. Just sent you these hadiths as reminder. Smile please!
--Warm hug from your friend and her family--

Selasa, 21 April 2015

10 Ciri Orang Hebat



Beruntungnya saya karena memiliki kesempatan untuk bekerja di luar rumah, berinteraksi dengan banyak kalangan, mengasah otak sekaligus hati (tak lupa, lidah..hehe) untuk tetap tajam terasah.

Bekerja di sector public, membuat saya harus meng-update skill dan kapabilitas. Setidaknya saya berusaha agar tidak menjadi orang yang paling tidak tahu apa-apa, walau bukan orang yang paling cerdas.

Hmmm..orang cerdas. Tahukah Anda bahwa sebenarnya orang yang smart justru lebih sulit diidentifikasi dari pada yang less smart. Biasanya smarter person teridentifikasi dalam jangka panjang. Dan orang-orang seperti itulah yang akan menjadi jaminan sustainabilitas sebuah team. 

Tidak percaya?
Simak saja 10 ciri Smarter Person berikut ini.

"10 Signs Someone Is Smarter Than You”.
-10 Tanda Seseorang lebih Cerdas Darimu-

  1. Tidak banyak bicara. Mereka banyak mendengar dan menyerap ilmu.
  2. Pengetahuan mereka tidak hanya bidang yang menjadi spesialisasinya saja. Karena mampu menjadi pendengar yang baik, mereka berpikiran terbuka, memiliki ketertarikan akan banyak hal dan mampu menangkap gambaran besar. Mereka sangat asyik diajak bicara tentang topic apapun.
  3. Mereka mampu ‘mendamaikan’ kehidupan di luar pekerjaan dan di dalam pekerjaan.
  4. Terkadang mereka ber-socmed. Tidak selalu/terlalu aktif di socmed. Mereka lebih senang merekamnya dalam memori sebagai pengayaan dirinya.
  5. Disaat segala sesuatu berjalan diluar rencana, dan semua orang mengira itu sebagai bencana. Smarter person mampu membalik keadaan dalam ketenangan. Otaknya yang cerdas, mampu berpikir lebih cepat dari pada kecepatan masalah yang muncul.
  6. Biasanya mereka sadar bahwa sebenarnya mereka adalah orang  yang paling capable  dalam ruangan itu, tapi mereka tidak berusaha menunjukkannya. Mereka akan menunggu seseorang yang paling pintar lainnya untuk melempar tantangan.
  7. Jika mereka adalah manajer, maka dia akan berusaha membangun orang-orang yang diasuhnya lebih pintar, terhubung, dan popular, bahkan daripada dirinya sendiri.
  8. Skill yang mereka miliki hanya dikeluarkan sebagai senjata pamungkas, jika semua usaha lain sudah dilakukan. Mereka tidak punya keinginan untuk  membuktikan bahwa dia adalah yang terbaik.
  9. Sangat  mungkin, mereka hebat bukan karena pendidikan formal yang tinggi. Tapi tak banyak orang yang percaya, bahwa kecakapan mereka adalah self-develop sampai riwayat pendidikan mereka dibacakan.
  10. Dan yang terakhir, mustahil bagi mereka untuk memperlakukan siapapun seperti orang bodoh. Walaupun itu seharusnya menjadi hal yang paling mudah untuk dilakukan. Itu karena mereka tumbuh menjadi orang hebat dan pernah merasakan pahitnya diremehkan, ditertawai, serta direndahkan.

Apakah Anda setuju? Please deh! Saya aja yang nulis ini tidak percaya! Sumpah!
Saya percaya bahwa  10 point diatas bukan ciri  smarter human in the house, tapi dia pasti undercover leader

Steve Jobs “Stay hungry. Stay foolish.”

"I am foolish, because I always hungry"-me-

Reminder : Hari Kartini 2015

Nothing too late..
merenungi 21 April, bukan untuk mengingat KARTINI  yang berjuang mengangkat derajat kaum wanita, tapi merenungi apa yang telah AKU perjuangkan untuk mengangkat derajatku sebagai wanita..

Nice Quote:
"Entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena ia akan menjadi ibu. Ibu-ibu yang cerdas akan menghasilkan anak-anak yang cerdas."
-Dian Sastro-

PS:
Warning: berpendidikan tinggi bukan berarti sekolah tinggi
 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang