Jumat, 08 September 2017

Manager vs. Engineer

There is a man in a hot air balloon. He never ride it before, but he confident about it. After one hour riding, he realizes he is lost. He spots a man in the field below him and calls down, “excuse me, can you tell me where I am now?”.
The man replies, “you are about 30 feet above this field, you are between 40 and 42 degrees north latitude, and between 58 and 60 west longitude”.
“I’ve promised a friend I’d be meeting him half an hour ago but I’m completely lost. Can you help me?”.
“Where do you planned to meet?”, ask the man.
“He told me, it only took half an hour of riding baloon to get to his place.”
“I am sorry Sir. I can’t help you unless you tell me the coordinate.”
“You must be an engineer” says the balloonist.
“I am!” says the man, “how did you know?”.
The balloonist laughs, “well, everything you’ve told me is so convincing, but I don’t understand what that’s mean, and it’s not really help. I’m still lost.”
“Ah, you’re a manager” says the engineer.
“Indeed I am!” replies the balloonist, “How could you possibly know that?”
“Well…” says the engineer, “you aren’t sure where you’re going, you don’t know where you are, you’ve made a promise you can’t keep, and you expect others to solve your problems. Can you see? You are exactly in the same position as you were before we met, except now you can say that it’s my fault to not helping you out.”

Sabtu, 02 September 2017

KARYAWAN, ASET PERUSAHAAN

--mempertahankan karyawan berkualitas--


Tahun 2012, Deloitte Consulting menyurvei 560 karyawan perusahaan besar dari berbagai industri di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, dan Timur Tengah. Hasil surveynya bisa menjadi ‘wake up call’ untuk para pemimpin baik pemimpin perusahaan maupun pemimpin organisasi. Jika mereka tidak ‘memelihara’ karyawan/bawahannya, maka bukan mustahil mereka yang berpotensi dan berkualitas akan pergi. Karyawan/bawahan yang berkualitas adalah asset bagi perusahaan/organisasi. Jika mereka yang berkualitas pergi, maka perusahaan/organisasi akan kehilangan sebagian kekuatannya.
Banyak perusahaan/pemimpin yang hanya mengumpulkan karyawan/bawahan yang berkualitas. Dengan menempatkan orang-orang yang berkualitas mereka cukup puas ketika bisnis proses berjalan mulus dan lancar. Seringkali para pemimpin terlena, hingga lupa bahwa waktu terus berjalan, mereka perlu menyiapkan pemimpin baru. Ketika karyawan/bawahan merasa dilupakan, merasa tidak dipikirkan, merasa tidak diberi ruang untuk berkembang, maka salahkah kalau mencari tempat lain?.
Setidaknya ada tiga tantangan bagi pemimpin dan perusahaan yang dapat disimpulkan dari survei ini:
  1. Perusahaan harus fokus pada karyawan yang berpotensi untuk pindah kerja . Pemimpin harus melibatkan karyawan dalam pekerjaan yang menantang dan bermakna—pekerjaan yang sesuai dan bisa mengasah talenta mereka. Membuat mereka merasa ‘berguna’ dan punya masa depan.
  2. Perusahaan/pemimpin harus serius menanamkan leadership. Perusahaan harus berfokus menyiapkan pemimpin masa depan dengan kemampuan leadership yang baik, dimulai dengan menerapkan kepemimpinan yang efektif dan terpercaya sebagai teladan mereka.
  3. Sebagaimana perusahaan/organisasi yang memiliki kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai, begitu pula para karyawan/bawahan. Perusahaan harus bisa menjawab pertanyaan ini: “Apakah mereka sudah memahami kebutuhan para karyawan/bawahannya?”.
Before you ask, “Why aren’t my employees working harder?” Ask yourself, “Why are my employees working?“”- The Why of Work , by Dave & Wendy Ulrich
 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang