Jumat, 22 Desember 2017

Selamat Hari Ibu


Selamat hari ibu... Hari ini Emak jadi petugas upacara, ceritanya kebagian jadi pembaca sejarah ringkas Hari Ibu.

Kalau boleh sedikit kritis, sepertinya penetapan hari ibu di tanggal 22 Desember tidak pas dengan sejarahnya. Tanggal 22-25 Desember 1928 adalah rapat akbar para perempuan Indonesia, menyetarakan diri dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Apakah semua perempuan yang hadir sudah menjadi 'ibu'? Belum tentu.

Jadi, mungkin lebih pas-nya disebut hari 'Perempuan'?

Ya, sudahlah abaikan tulisan ini. Terpentingnya adalah esensi peringatan hari ibu, mengingat perjuangan para wanita, baik ibu-ibu maupun yang belum ibu-ibu. Perjuangan mereka yang sadar bahwa kemerdekaan, dan pembangunan adalah tanggung jawab yang juga harus dipangku oleh para wanita, karena Wanita adalah Pilar Bangsa! #yess #upacara#hari_ibu

Salam Emak!

Selasa, 28 November 2017

BERBUDAYA JEPANG, Bolehkah?


Kejepang-jepangan, Gapapa juga.. selama itu baik dan tidak berdosa..




  • Waktu kemarin dapat tugas Task Force Sensus Ekonomi 2016_Lanjutan, Emak melanconglah ke Bekasi. Kebetulan halan-halannya di Kawasan Industri. Tapi kenapa kok atmosfernya budaya Jepang banget, ya. Beda dengan atmosfer kerja yang biasa Emak rasakan.  Mungkin karena banyak sekali perusahaan Jepang di kawasan ini?. 
  • Di salah satu perusahaan Emak nemuin banner ini. Perusahaannya bergerak di bidang logistik. Tadinya Emak kira, bannernya bakal bernuansa filosofi tentang logistik gitu. Ternyata enggak sodarah-sodarah. Bannernya general banget. Jleb ke jantung Emak.. 
Apa maksudnya ini?
Apakah orang Jepang lagi nyindir pribumi?
Ataukah memang karena mereka menggunakan prinsip ini dalam keseharian mereka?

Ya sudahlah, apapun alasannya kita ambil saja yang baik dari mereka, betul tidak?

  • MARI KITA BUDAYAKAN 5S- 5R 

  • 1. SEIRI- Ringkas
    • Memilah, memilih dan memisahkan serta membuang barang yangtidak diperlukan secara sistematis.
  • 2. SEITON- Rapi
    • Melakukan penataan dan penyusunan barang, dengan kemasan dan sistem tertentu agar mudah disimpan dan mudah diambil.
  • 3. SEISO- Resik
    • Membersihkan dan memeriksa, agar tidak ada kotoran di tempat kerja sehingga tetap aman dan nyaman dalam bekerja.
  • 4. SEIKETSU- Rawat
    • Memelihara dan mempertahankan tempat kerja agar tetap ringkas, rapi, bersih dan teratur, harus dimulai dari diri sendiri.
  • 5. SHITSUKE- Rajin
    • Melakukan dengan cara terus menerus dan berkesinambungan, serta komitmen agar senantiasa menjadi budaya kerja.


  • Mungkin kalau kebanyakan pemilik perusahaan disini orang Jawa, filosofinya juga filosofi Jawa.. #artinya#whoknows di Jepang malah kawasan industrinya berisi orang Jawa. #bisayangpunyanya 😝 #bisajugayangkerjanya

    #kesimpulannya Saya mah ga keberatan kalau ada infiltrasi budaya luar, selama itu positif. Tapi, siap-siap saringannya ya brooo... Kata temen Emak yang ahli manajemen. Pabrik-pabrik memang rerata pakai budaya Jepang. Jepang terkenal dengan disiplin dan keefisienannya. Kalau kita maksa pakai budaya Jawa, belum tentu cucokrowo, apalagi kalau setiap keputusan harus buka primbon dulu.. oalahhhh
#bukan_rasis #joke_only

Jumat, 08 September 2017

Manager vs. Engineer

There is a man in a hot air balloon. He never ride it before, but he confident about it. After one hour riding, he realizes he is lost. He spots a man in the field below him and calls down, “excuse me, can you tell me where I am now?”.
The man replies, “you are about 30 feet above this field, you are between 40 and 42 degrees north latitude, and between 58 and 60 west longitude”.
“I’ve promised a friend I’d be meeting him half an hour ago but I’m completely lost. Can you help me?”.
“Where do you planned to meet?”, ask the man.
“He told me, it only took half an hour of riding baloon to get to his place.”
“I am sorry Sir. I can’t help you unless you tell me the coordinate.”
“You must be an engineer” says the balloonist.
“I am!” says the man, “how did you know?”.
The balloonist laughs, “well, everything you’ve told me is so convincing, but I don’t understand what that’s mean, and it’s not really help. I’m still lost.”
“Ah, you’re a manager” says the engineer.
“Indeed I am!” replies the balloonist, “How could you possibly know that?”
“Well…” says the engineer, “you aren’t sure where you’re going, you don’t know where you are, you’ve made a promise you can’t keep, and you expect others to solve your problems. Can you see? You are exactly in the same position as you were before we met, except now you can say that it’s my fault to not helping you out.”

Sabtu, 02 September 2017

KARYAWAN, ASET PERUSAHAAN

--mempertahankan karyawan berkualitas--


Tahun 2012, Deloitte Consulting menyurvei 560 karyawan perusahaan besar dari berbagai industri di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, dan Timur Tengah. Hasil surveynya bisa menjadi ‘wake up call’ untuk para pemimpin baik pemimpin perusahaan maupun pemimpin organisasi. Jika mereka tidak ‘memelihara’ karyawan/bawahannya, maka bukan mustahil mereka yang berpotensi dan berkualitas akan pergi. Karyawan/bawahan yang berkualitas adalah asset bagi perusahaan/organisasi. Jika mereka yang berkualitas pergi, maka perusahaan/organisasi akan kehilangan sebagian kekuatannya.
Banyak perusahaan/pemimpin yang hanya mengumpulkan karyawan/bawahan yang berkualitas. Dengan menempatkan orang-orang yang berkualitas mereka cukup puas ketika bisnis proses berjalan mulus dan lancar. Seringkali para pemimpin terlena, hingga lupa bahwa waktu terus berjalan, mereka perlu menyiapkan pemimpin baru. Ketika karyawan/bawahan merasa dilupakan, merasa tidak dipikirkan, merasa tidak diberi ruang untuk berkembang, maka salahkah kalau mencari tempat lain?.
Setidaknya ada tiga tantangan bagi pemimpin dan perusahaan yang dapat disimpulkan dari survei ini:
  1. Perusahaan harus fokus pada karyawan yang berpotensi untuk pindah kerja . Pemimpin harus melibatkan karyawan dalam pekerjaan yang menantang dan bermakna—pekerjaan yang sesuai dan bisa mengasah talenta mereka. Membuat mereka merasa ‘berguna’ dan punya masa depan.
  2. Perusahaan/pemimpin harus serius menanamkan leadership. Perusahaan harus berfokus menyiapkan pemimpin masa depan dengan kemampuan leadership yang baik, dimulai dengan menerapkan kepemimpinan yang efektif dan terpercaya sebagai teladan mereka.
  3. Sebagaimana perusahaan/organisasi yang memiliki kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai, begitu pula para karyawan/bawahan. Perusahaan harus bisa menjawab pertanyaan ini: “Apakah mereka sudah memahami kebutuhan para karyawan/bawahannya?”.
Before you ask, “Why aren’t my employees working harder?” Ask yourself, “Why are my employees working?“”- The Why of Work , by Dave & Wendy Ulrich

Rabu, 26 Juli 2017

Nambah Ilmu malah Jadi Bingung


Menurut teori backward bending, pekerja cenderung bekerja lebih keras ketika berada di tingkat upah yang rendah. Sebaliknya bekerja lebih sedikit ketika tingkat upahnya tinggi.

Kesimpulannya karena kami diupahi rendah, maka kami harus bekerja lebih keras kah? 😂😂😂 #overload #overtime#overworked #janganlupabersyukur
 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang