Kamis, 07 Februari 2013

kutip "Yos Hendra " lagi..


Apa yang aku ingin tahu, adalah kedalaman hatinya. Pesona wajahnya membuatku bertanya, apakah hatinya seindah parasnya? Apakah hatinya mengiyakan hadirku? Ataukah aku hanya menjadi pelengkap baginya?" Entah aku tak tahu....Tapi yang pasti. Aku menulis bukan karena aku puitis. Aku menulis karena hati yang sedang menangis. Aku berkata bukan karna aku pujangga. Aku berkata karna hati yng sedang terluka





Sang rembulan semakin meninggikan cahayanya, sang awan hitam pu ikut menutupi cahayanya. Suara riuhpun kini tak terdengar lagi, teredam oleh larutnya malam. Kini diriku terus berharap untuk mendengarkan merdu suaramu, untuk melihat keindahan senyummu, untuk sekedar menatap kesyahduan bola matamu...Gadis berkerudung putih, dimanakah gerangan akan dirimu...




Senja telah berarak dihiasi oleh sinar rembulan, rintik hujan pun terus bergulir memeluk bumi. Malam tak dapat ku sambut dengan senyum indahmu, senja hilangpun tak kulalui bersama mu. Rasa rindu terus menjelma dengan pongahnya, tapi tetap diri jauh berkelana bersama indahnya gemerlap bintang. Dimanakah gerangan dirimu wahai sang pujaan hatiku....




Senja yang dingin berhembus angin yang berbisik. Suara daun kering terserak dan berguguran di atas tanah yang berdebu. Masih kujelang gamang malam dingin di bawah taburan bintang di langit yang angkuh dan beku. Senja ini mulai beranjak malam, menemani ku sendiri meniti jalanan sepi tanpa adanya dirimu....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang