Rabu, 21 Februari 2018

Balada Skandal Jepit



Cerita Sendal Jepit

Dulu sendal jepit merk 'Swallow' sudah termasuk sandal kelas bagus. Bahannya yang terbuat dari karet membuat harganya lebih mahal, sementara pesaingnya terbuat dari gabus yang teksturnya kaku. Sendal gabus kalau sudah terlalu lama dipakai akan melengkung, jelek kelihatannya. Sementara sendal yang terbuat dari karet, semakin lama dipakai semakin lentur. Walau menipis dan bolong pun dipakainya tetap nyaman. Kalau dipikir-pikir tidak semua sendal dengan bahan karet merknya "Swallow", tapi entah kenapa Emak selalu menyebutnya begitu.

Seiring dengan perkembangan ekonomi, sendal jepit semakin ditinggalkan. Kalau pun ada, digunakan untuk di rumah atau pengganti kelom-kelom kayu berpenampang sepotong karet ban di Masjid/Mushola.

Selalu ada celah untuk inovasi, Skandal Jepit

Selalu ada celah untuk kreatifitas dan berinovasi. Celah itu terlirik, oleh para inovator. Ada yang terpikir untuk menamai sandal dengan tulisan "Milik Masjid/Mushola". Emak dengan sepenuh prasangka baik, percaya bahwa alasannya supaya orang yang pakai sandal itu tidak khawatir sandal yang dipinjamnya adalah milik orang lain. Bahwa semua jamaah boleh memakainya tanpa perlu ijin dahulu. Mereka akan tenang Wudhunya..begitu.

Tapiiiiii, (mulai racun) Emak curiga.. jangan-jangan tulisan segede itu ada maksud lain. Pasti maksudnya supaya yang make sendal malu kalau bawa sendal itu keluar dari Masjid atau Mushola. Artinya, sendal itu ga akan hilang/lenyap karena ada yang 'sekedar' khilap.

Tapiiiiii,, (mulai racun) Emak curiga jangan-jangan walaupun angka IPM Indonesia terus meningkat, sebenarnya masih banyak manusia Indonesia yang buta aksara. Buktinya biar ditulisin segede gambreng di sendalnya, sendal mushola masiiiiiih aja hilang/lenyap tak bersisa. Hadeuhhh..

Istighfar dulu ahhhh..biar racunnya hilang.

Ikhlaskan!

Jadiiiiiiii, mumpung masih baru, masih utuh, warnanya masih selengkap pelangi di musim hujan, Emak foto dulu ya. Biar ada barbuk, bahwa dana itu benar dipaai buat membeli sendal. Sesaat lagi mereka hanya berupa kenangan. Bukti otentik bahwa mereka pernah berbakti di Mushola ini.

Semoga jadi amal bagi para pemberi shodaqoh, yang telah membagi sebagian hartanya untuk membeli sandal-sandal ini. Sandal yang melayani para hamba Allah untuk bersuci sebelum menghadap Rabb-nya.

Mereka kecil, tapi mereka berguna..



Balada Sandal Mushola
Salam Emak!

#PerempuanBPSMenulis
#15HariBercerita

#HariKe-14

0 komentar:

Posting Komentar

 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang