Minggu, 20 Oktober 2013

Cari Kado yang Cocok

Ceritanya Bunda mau ngasih hadiah buat temen. Dia sering banget ngasih buku untuk anak-anak, sementara Bunda ga pernah ngirim apa-apa buat dia.

Akhirnya Bunda memutuskan untuk beli buku juga sebagai balasan. Tapi ketika Bunda jalan-jalan ke toko buku. Bunda jadi bingung, buku apa cocok buat dia. Kalau Bunda beli buku best seller, bisa jadi dia sudah punya. Kalau bukan best seller, Bunda ga yakin buku itu layak buat dihadiahkan padanya.

Karena terlalu banyak keraguan dan kebimbangan, jadinya Bunda cukup lama juga menghabiskan waktu di toko buku. Padahal Bunda kira waktu istirahat makan siang cukup untuk hunting.  Ternyata....terlalu banyak buku yang menarik dan terlalu banyak pertimbangan.

Sebenernya buku yang baru Bunda beli kemaren saja belum semua selesai dibaca, tapi agak gatel juga kalao ke toko buku trus ga beli. Apalagi lagi ada diskon kayak gini. Mana tahan...

Yah, akhirnya tumpukan buku itu Bunda bawa pulang juga ....hehe.

Teman, kalau seseorang ada yang memberi kita kado atau hadiah apa yang sering kita rasakan?

Kalau Bunda sering kali (bener-bener sering dan modus) merasa ga hepi.

Lho kok, ada orang ngasih kado tapi ga hepi?

Ga hepi karena seringkali kado yang kita terima tidak terasa personal, hanya sekadar ada dan tidak istimewa.

Maksudnya?

Walaupun disatu sisi kita tetap harus bersyukur bahwa ada orang yang mengingat kita, tapi ketidak istimewaan hadiah yang kita terima memberi signal bahwa sebenarnya kita tidak istimewa.
Mungkin Bunda salah.

Tapi, karena Bunda tahu bagaimana rasanya perasaan itu, maka Bunda harus mencari hadiah dengan perasaan mendalam dan penuh keseriusan. Jadi dengan begitu, istilah "is not the matter of price" boleh kita pakai.

Hadiah itu ga perlu mahal, yang penting :
1. personal
2. right taste
3. pick seriously

Kado yang memenuhi ketiga point diatas mensyaratkan kedekatan kita dengan yang dihadiahi. Kita tahu seleranya, kita pilihkan yang tepat dan sesuai buat dia, sehingga yang menerima hadiah bisa merasa istimewa dan dihargai serta dipedulikan.

Susah ya cari kado?

Yap!

Tapi, kalau kita berhasil menemukan sesuatu yang tepat, kepuasan itu tidak akan hanya dirasakan oleh kita saja , tapi yang menerimanya juga pasti puas.

"Suatu hari mungkin dia bisa lupa hadiah apa yang pernah kita berikan padanya. tapi dia tidak akan pernah lupa perasaan bahwa Anda mempedulikannya"

Dan pilihan Bunda akhirnya jatuh pada buku yang menarik banget "The Thousand Miles of Faith".
Sebuah buku tulisan mantan VJ MTV Eropa. Tulisan yang menceritakan perjalanan panjangnya menemukan Tuhan. Bunda yakin buku ini adalah buku yang bakal dia suka. Full of energy, spirit positive and so enlightenment. So Her!

Bungkussss...

So teman, jangan lupakan:
The only little thing that has big impact
Affection!

Kamis, 10 Oktober 2013

Belajar Trading, Sendiriaaaannnn hiiiiyyyy

Hadeuh hadeuhhhh..

Hari ini tanggal 10 Oktober 2013 harus Bunda kenang sebagai hari yang bersejarah. Karena hari ini Bunda pertama kalinya bertrading secara mandiri.

Satu hal yang bisa Bunda simpulkan untuk sementara ini:
Belajar!
Jangan males!
Timba ilmu dari gurunya langsung!

Bunda kepayahan banget, waktu mraktekin semua jurus yang diajarin waktu workshop. Pasalnya, Bunda menyepelekan hal-hal sepele. Dan memperbesar masalah yang besar....hehe bukannya memang begitu?

Intinya Bunda harus dateng ke Bimbingan Khusus besok Sabtu. HARUS!

Quote-nya Pak Agus Sutrisno : "Investasikanlah waktumu, sebelum menginvestasikan uangmu!"
Itu kerasanya daleeeemmmm banget. Kayaknya Pak Agus nyindir Bunda nih, karena beberapa kali bolos bimbingan. Apalagi Bunda Last Day Workshop-nya aja ga dateng....

Bunda...bunda... #jewerkuping sendiri.


Semangat lagi ahhhh...



Selasa, 08 Oktober 2013

Bunda Jadi Kepala Seksi (Lagi).

Alhamdulillah..
Sebagai muslim, kita harus memanjatkan puji kepada Allah yang telah memberikan nikmat yang tak terkira.

Astagfirullah..
Kita juga harus memohon ampunan, agar tantangan yang diberikan-Nya pada kita adalah tantangan yang membawa pada ketaatan yang lebih dalam untuk-Nya.

Hari ini, Selasa 8 Oktober 2013, 
Bunda dilantik jadi Kepala Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, BPS Kota Bekasi.

Ayah lewat BBM sempet nanya tentang perasaan Bunda saat dilantik. Dan seperti apa adanya, Bunda bilang tidak ada perasaan yang berbeda. Bahkan untuk urusan anak-anak yang harus ditinggalkan sama Niang di Bandung-pun, Bunda biasa-biasa saja. InsyaAllah, ada Allah. Hasbunallah wa ni'mal wakil. Mungkin ini jawaban Allah atas doa Ayah, Bunda, anak-anak, Niang...untuk yang terbaik..

Bunda mau cerita bagaimana prosesi pelantikan hari ini berjalan.

1. Saat berbaris di barisan ke-2 urutan ke 13, Bunda jadi inget pelantikan yang pertama di Kota Bima dengan jabatan yang sama. Waktu itu Bunda lagi hamil tua, hamil si Imbo! Waktu itu dress code-nya adalah  baju tenun Bima seragam hitam pink. Karena ga muat, kancing bajunya di buka dan menyembulah perut buncit itu. Saat itu yang dilantik hanya Bunda sendirian. Prosesi sederhana, berlangsung di ruang TV kantor kontrakan. Saat itu BPS Kota Bima belum punya kantor. Dihadiri teman2 kantor dan KSK-KSK Kota Bima juga undangan dari Kabupaten Bima. Tapi Bunda lupa, waktu itu ayah datang ga ya? #garuk-garukkepala.

2. Pelantikan kali ini, tidak terlalu menggetarkan hati kecuali saat menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Air mata kayaknya udah hampir luber. Lagu kebangsaan itu menyadarkan Bunda bahwa setiap amanah sekecil apapun itu jadi berat.  Diperparah dengan sumpah yang Bunda ucapkan dibawah Quran. Sumpah ini adalah sumpah yang ahrus Bunda tanamkan dalam hati, bagian dari prinsip hidup. Padahal kalu diingat, pelantikan yang pertama Bunda justru bungkam, alias tidak ngikutin kata-kata sumpah. Saat itu Bunda tidak yakin mampu memenuhi sumpah itu karena sering lihat orang-orang yang bersumpah  tidak mampu menjalankannya...hehe

3. Yang harus diingat tentang pelantikan hari ini adalah...waktunya yang lammmmmaaaa. bayangkan! 2 orang eselon III dilantik, 29 eselon IV dilantik. Ada 3 pembaca naskah, ditambah naskah pelantikan yang dibaca Kepala Provinsi, ditambah pembacaan keputusan Presiden untuk penerima Satya Karya Lencana 20 tahun, ditambah penandatangan BAP (bukan berita acara pemeriksaan ya...). Jadilah kaki Bunda yang pake sepatu ber-hak 7 cm itu nyutt-nyutttttan.....Jadi pas ada lagu "Padamu Negeri", air mata yang menggenang bukan karena terhanyut suasana lagi, tapi  karena udah pingin duduk...hehe.

4. Setelah selesi pelantikan datanglah rejeki nomplok. Kang Muhdar ama Mas Teuku, yang baru pulang Konsultasi PDRB di Jakarta nraktir makan di HDL. Jadi Bunda masih bisa menikmati kebersamaan ama temen-temen yang udah 5 tahun ini bareng dan bekerjasama itu. They will always remind as part of my maturity process.

5. Hari ini juga Bunda banyak menangguk empati. Terimakasih untuk semua yang mendokan Bunda agar tegar, amanah, dan istiqomah. Amin, semoga Allah mendengar doa kita.

Terimakasih atas perhatian yang tercurah untuk anak-anakku. Semoga Allah melindungi mereka.

Ada sebuah quote yang Bunda suka dan bisa dijadikan motivasi disaat seperti ini:
"Live is promise, fulfill it!" (Mother Theresa)

Yap! Hidup ini anugrah, aku adalah bagian dari anugrah itu dan aku akan membuktikan bahwa aku bisa jadi anugrah bagi sekelilingku.


Semoga selalu Allah melindungi kita semua.
Sampai jumpa lagi!
 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang