Sabtu, 02 Maret 2013

BELAJAR MASAK


Menjadi Fasilitator Anak, episode: "BELAJAR MASAK" 

Anak-anakku sudah menunjukkan minat yang sangat besar pada masak-memasak. Banyak teman yang berpandangan nyinyir pada kami. Betapa kami begitu serius menanggapi indikasi tersebut, padahal ketiga anak kami adalah laki-laki. Dimulai dengan menerangkan secara serius jika mereka bertanya (tentu dengan bahasa yang sederhana), langkah selanjutnya adalah membelikan alat masak mainan yang lengkap, mulai dari kompor, panci, penggorengan, pisau dan lainnya yang terbuat dari plastik, jadi mereka bisa’masak’ dengan aman. Dengan itu mereka bisa menduplikasi kebiasaan ibu-bapaknya ketika bekerja di dapur. Karena ketika aku lagi sibuk di dapur, mereka biasanya repot nanya-nanya, sampai kadang ’maksa’ bantuin metikin sayur, ngupas bawang, potong-potong sayur atau apalah. Itu kurang lebih 2 tahun yang lalu, ketika umur anakku 5 dan 4 tahun.

Namun agaknya keingintahuan mereka tidak terpuaskan dengan sekadar mainan. Sekarang mereka memaksaku untuk membiarkan mereka menggoreng telur, memegang mixer, atau mengaduk sayur. Sebagai orang tua aku tahu aku harus membiarkan mereka belajar, tapi agaknya terlalu dini membiarkan mereka masak sendiri.Banyak hal yang belum mereka kuasai yang bisa membahayakan. Jadi pas dapet honor dua bulan lalu aku belikan mereka kompor mini. Kompor beneran dengan minyak tanah sebagai bahan bakarnya. Dan walahh, mereka bahagia sekali bisa makan makanan yang mereka masak sendiri. Mainan zaman dulu yang bisa berguna untuk masa depan anak-anakku.

Ditulis: 9 Juni 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 

Keluarga Pak Wajdi Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang